Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu hari besar dalam kalender Islam yang diperingati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Perayaan ini memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya Ismail sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, sebelum akhirnya digantikan oleh seekor domba oleh Allah SWT.
Setiap negara memiliki tradisi Idul Adha yang berbeda-beda, mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal masing-masing. Salah satunya seperti di Indonesia yang perayaan Idul Adha ditandai dengan shalat berjamaah dan penyembelihan hewan kurban yang dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan. Seperti di Turki yang merayakannya dengan Kurban Bayrami dengan melibatkan berbagai kegiatan amal dan berbagi makanan bersama keluarga serta tetangga. Namun hal ini belum tentu dilakukan juga oleh negara lain.
Meskipun berbeda dalam tradisi lokal, esensi Idul Adha tetap sama di seluruh dunia: beribadah kepada Allah, berbagi rezeki, dan mempererat tali silaturahmi. Berikut adalah gambaran bagaimana Idul Adha dirayakan di berbagai negara!
Indonesia
Di Indonesia, Idul Adha dirayakan dengan sangat meriah. Tradisi utama adalah penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba yang kemudian dagingnya dibagikan kepada masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu. Shalat Idul Adha dilaksanakan di masjid-masjid atau lapangan terbuka di pagi hari. Selain itu, momen ini juga dimanfaatkan untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat.
Arab Saudi
Sebagai pusat Islam, Arab Saudi, khususnya di Mekah dan Madinah, menjadi pusat perayaan Idul Adha yang paling ramai. Jutaan umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul untuk melaksanakan ibadah haji yang berpuncak pada Hari Raya Idul Adha. Penyembelihan hewan kurban dilakukan dalam skala besar dan dagingnya didistribusikan ke berbagai negara miskin sebagai bagian dari amal. Selain itu, penyembelihan unta juga menjadi bagian dari tradisi Idul Adha memiliki makna religius yang mendalam dan dilakukan dengan penuh khidmat. Unta, yang dianggap sebagai hewan kurban yang paling prestisius, sering disembelih di sini, terutama oleh mereka yang melaksanakan haji.
Turki
Di Turki, Idul Adha dikenal sebagai “Kurban Bayramı”. Keluarga-keluarga biasanya berkumpul untuk mengikuti upacara shalat bersama, dan penyembelihan hewan kurban juga dilakukan. Tradisi di sini melibatkan berbagai kegiatan amal dan berbagi makanan dengan tetangga serta keluarga. Selain itu, banyak orang Turki yang menggunakan kesempatan ini untuk mengunjungi makam keluarga dan berdoa.
India
Di India, perayaan Idul Adha disebut “Bakr-Eid”. Umat Muslim di India merayakannya dengan shalat berjamaah di masjid dan penyembelihan hewan kurban. Daging kurban dibagikan kepada keluarga, teman, dan mereka yang membutuhkan. Selain itu, perayaan ini juga ditandai dengan berbagai hidangan khas dan pesta keluarga.
Nigeria
Di Nigeria, Idul Adha disebut “Ileya” atau “Sallah”. Masyarakat Muslim Nigeria merayakan dengan shalat Idul Adha di lapangan besar atau masjid, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Tradisi berbagi sangat kuat di sini, dimana daging kurban dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan kaum miskin. Perayaan ini juga dimeriahkan dengan acara sosial dan hiburan tradisional.
Mesir
Di Mesir, perayaan Idul Adha, atau “Eid al-Adha”, melibatkan shalat berjamaah dan penyembelihan hewan kurban. Banyak orang Mesir yang menggunakan momen ini untuk berbagi dengan yang kurang beruntung dan mengadakan makan bersama keluarga besar. Suasana di jalan-jalan Mesir selama Idul Adha sangat meriah dengan adanya bazaar dan pasar yang ramai.
Pakistan
Di Pakistan, Idul Adha dikenal sebagai “Eid-ul-Azha”. Umat Muslim di sini merayakannya dengan shalat di pagi hari, diikuti dengan penyembelihan hewan kurban. Pembagian daging kurban kepada keluarga, teman, dan orang miskin adalah tradisi penting. Selain itu, perayaan ini juga ditandai dengan pakaian baru dan hidangan lezat seperti biryani dan kebab.
Meskipun Idul Adha dirayakan dengan cara yang berbeda-beda di setiap negara, esensi dari perayaan ini tetap sama, yaitu beribadah kepada Allah, berbagi rezeki dengan sesama, dan memperkuat tali silaturahmi. Tradisi lokal menambah warna dan kekayaan budaya dalam perayaan ini, menunjukkan betapa luasnya keberagaman dalam praktik keagamaan umat Muslim di seluruh dunia.